Rachmat di Tribun Kehormatan

GORONTALO (RGOL.ID) – Apakah Rachmat Gobel akan maju di Pilgub atau tidak masih menjadi teka teki di kalangan dari semua pihak. Jangankan orang luar, kader Nasdem sendiri juga belum bisa memecahkan teka teki itu.

Namun demikian, ini bukan teka teki yang sulit dipecahkan. Ada dua Pilgub yang ketika itu, banyak tokoh Gorontalo meminta Rachmat Gobel maju di Pilgub.

Pertama di Pilkada Langsung  yang pertama di era reformasi, namun Rachmat tak bersedia, bukan karena takut melwan Fadel yang ketika itu sedang harum-harumnya.

Buktinya setelah Fadel, nama Rachmat mencuat lagi, namun Rachmat juga tak bersedia maju. Tetapi banyak kalangan sekarang sudah berbeda, karena Rachmat sudah masuk dalam belantara politik, sehingga itu mereka melihat kalau Rachmat sudah mengayunkan langkahnya untuk menjelajahi belantara politik Gorontalo.

Tetapi ingat, Rachmat selalu mengatakan kalau dia tak suka politik praktis. Jadi, Rachmat tidak menampilkan trik-trik khusus dalam langkah-langkah politiknya.

Tak ada teka teki yang harus dipecahkan. Sebab kalau dia mau maju di Pilgub tak perlu sembunyi-sembunyi karena kalau dia maju bertarung di Pilgub maka langkahnya menuju puncak Botu tak akan terbendung. Siapa yang bisa melawan Rachmat?

Apakah Rahmat bisa mewujudkan cita cita dan mimpi besarnya membangun Gorontalo melesat jauh  keluar dari zona miskin?

Memang banyak orang bilang Gubernur bukan kelas seorang Rachmat, bahkan ada yang menganggap Gorontalo akan rugi kalau kehilangan Rachmat di tingkat nasional.

Sebab sejak Orde Baru hingga sekarang ini, baru ada dua putra Gorontalo yang jadi Wakil Ketua DPR RI. Pertama, J. A. Kaliti dan kedua Rachmat Gobel, dan setelah J. A. Katili puluhan tahun, baru Gorontalo bisa merebut kembali kursi Wakil Ketua DPR RI.

Sementara itu kalangan warung Kopi punya prediksi hitung-hitungan tersendiri. Dengan majunya Rama Datau mendampingi Rachmat ke DPR RI, adalah salah satu isyarat kalau Rachmat akan bertarung di Pilgub, dengan demikian dia akan mewariskan kursinya pada sang ponakan.

Memang Nasdem sengaja memasang Rama sebagai lapis dua agar bisa mengambil dua dari 3 kursi jatah Gorontalo untuk DPR RI.

Untuk 2024 nanti, sepertinya Rachmat tidak akan lama di DPR RI, kalau dia tak maju di Pilgub, maka dia akan ke Kabinet.

Kemanapun langkahnya diayunkan, Rachmat adalah teror bagi lawan-lawan politiknya di Pilgub. Tetapi kalangan Warung kopi juga punya pendapat lain, mereka melihat kalau Marten, Nelson, Hamim, Syarief yang akan bertarung di Pilgub, maka Rachmat akan duduk di Tribun Kehormatan. (awal-46)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.