Raskin Rusak Penyebab Kanker, Segera Hentikan Distribusi

ilustrasi (Anwart/RG)

RadarGorontalo.com – Sepertinya persoalan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) yang rusak, belum juga tuntas. Masih saja ditemukan, raskin rusak yang didistribusikan ke warga. Bulog berdalih itu sudah mulai ditarik, tapi nyatanya masih saja ada warga yang kebagian beras rusak. Parahnya, jamur yang terkandung dalam raskin rusak itu, jika terus-terusan dikonsumsi warga bisa memicu kanker hati.

Temuan terakhir raskin rusak itu berada di Kota Selatan Kota Gorontalo. Wawali Budi Doku yang mengetahui hal itu, langsung mengintruksikan kepada seluruh lurah dan camat se Kota Gorontalo, segera menghentikan distribusi raskin sebelum ada penarikan dari bulog, khususnya raskin yang sudah rusak. “Saya minta semua lurah dan camat, mengentikan penyaluran raskin rusak pada masyarakat, sebelum ada gantinya dari pihak Bulog,” tegas Budi.

Upaya antisipasi penting untuk dilakukan. Jangan sampai beras yang sudah rusak itu, keburu dikonsumsi warga penerima. “Jika tidak ditangani serius kasus seperti ini, maka dampaknya mengancam kesehatan masyarakat kita. Karena jamur aflatoksin, yang terindikasi ada di beras tersebut, bisa menyebabkan hepatitis B dan hepatitis C. Bahkan bila dikonsumsi terus-menerus sehingga jumlah aflatoksin dalam tubuh sangat banyak, penderita bisa terkena kanker hati,” jelasnya. “Pemkot tidak pernah terlambat membagikan bantuan beras pada masyarakat,” timpalnya lagi.

Sementara itu, salah satu penerima raskin yang sudah tak layak, Risna Ointu mengaku, beras yang diterimanya sudah tak layak konsumsi. Karena mengeluarkan bau busuk, berwarna hitam akibat jamur serta berdebu. Padahal ia berniat, beras tersebut tidak untuk dikonsumsinya, melainkan akan ia serahkan pada keluarganya yang membutuhkan beras. Sebelumnya pihaknya ingin mengembalikan beras itu ke pihak kelurahan, hanya saja takut. Dengan alasan, berikut lagi ada penyaluran bantuan, tidak akan kebagian. “Saya mohon beras yang rusak ini diganti, karena kami susah sangat membutuhkan beras,” ungkapnya.

Kepala Divre Bulog Gorontalo Castro Hermanses akui, bahwa memang raskin yang rusak itu adalah pengadaan bantuan pada tahun 2016 kemarin. Kerusakan raskin itu katanya, diakibatkan oleh lambatnya penyaluran oleh Bulog, yang harus menunggu waktu lama rekomendasi dari pihak pusat. Padahal bantuan itu harusnya disalurkan pada awal Januari hingga Februari, namun terkendala dengan rekomendasi pusat, penundaannya sampai Bulan Mei kemarin. Upaya yang mereka lakukan, yakni menarik kembali beras rusak tersebut, baik di Kabupaten dan Kota Gorontalo. Sampai dengan saat ini tim penarikan Bulog, sudah diturunkan ke lokasi. “Kami janji, bantuan yang rusak itu akan kami ganti pada pengadaan tahun ini,” jelas Castro.(rg-62)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.