Ribut saat Azan, Oknum Guru Tampar Siswa

potongan video oknum guru menampar siswa yang sempat viral di media sosial

RadarGorontalo.com – Guru pukul siswanya kembali terulang. Kali terjadi di, SMA Negeri 1 Lemito. Menurut oknum Guru berinsial AM, aksinya itu dipicu gara-gara siswa tak mau mendengar teguran para guru, yang meminta mereka tidak ribut, saat berkumandang Azan Dzuhur. Pemukulan yang terjadi, Sabtu (15/9) itupun sempat viral setelah diunggah ke media sosial, yang mengundang beragam tanggapan warganet.

Dalam video berdurasi 18 detik itu, terlihat korban siswa bernama Ahmad Pakaya berulang kali ditampar AM, bahkan sempat mendorongnya. Kasus itupun, diadukan korban ke Polsek Lemito. Pemukulan itu sendiri, disaksikan oleh para siswa lainnya. Terdengar juga suara, siswa yang sedang menghitung perolehan suara.

Saat diwawancarai via seluler, AM menjelaskan kronologis pemukulan tersebut. Kata AM, pada hari itu tengah berlangsung pemilihan Ketua Osis yang dimulai sekitar pukul 09.00 WITA. Nah sekitar pukul 12.15 WITA, waktunya penghitungan suara. Hanya saja, di awal penghitungan suara terdengar suara adzan berkumandang dari masjid yang ada di depan sekolah. AM kemudian mengingatkan siswanya untuk menghentikan sejenak penghitungan suara dan boleh dilanjutkan kembali seusai sholat Dzuhur. Namun, peringatan AM tidak digubris oleh para siswa. Sebelum AM, rekan-rekan guru lainnya juga sudah mengingatkan tapi tetap tidak digubris.

Rupanya para siswa sudah larut dalam pemilihan Ketua Osis dan terdengar suara teriakan masing-masing pendukung. Karena dianggap sudah berlebihan dan tidak mempedulikan panggilan untuk Sholat Dzuhur, AM kemudian langsung datang memukuli siswanya yang ribut. “Karena sudah keterlaluan saya turun tangan. Pemukulan itu dua kali, pemukulan pertama diawal saya turun ke lapangan. Disitu saya memukul siswa yang ribut,” ungkap AM.

Ia kemudian melanjutkan, setelah semuanya reda tiba-tiba ada salah seorang siswa yang berteriak sendirian. AM kemudian menatapnya dengan wajah sinis dengan maksud menegur siswa tersebut. Namun hal itu tampaknya tidak diindahkan sehingga AM terpaksa menegurnya dengan pukulan dengan cara menamparnya. “Pemukulan kedua itu yang viral di facebook,” akunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Rudi W.E Daenunu memembenarkan kejadian tersebut. Hanya saja, kasus yang terjadi di SMA 1 Lemito itu bukan lagi tanggung jawab dinas pendidikan kabupaten. “Itu sudah wewenang provinsi. Karena SMA dan sederajat sudah bukan lagi tanggung jawab kabupaten,” jelas Rudi. (RG-58)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.