Saya Adik Angkat Rusli Habibie

RGOL.ID, Gorontalo – Sekda adalah panglima di pemerintahan, dan dia juga kuasa pengguna anggaran.

Makanya, orang no 3 di pemerintahan ini punya wewenang yang cukup luas. Kalau Sekda Gorut Ridwan Yasin disebut sudah sering bertindak melampaui wewenangnya, sebenarnya tidak demikian karena apa yang dia lakukan itulah tugas sesungguhnya seorang Sekda.

Sementara Bupati Gorut adalah seorang birokrat tulen, dia pernah jadi Sekwan, dia juga pernah jadi Sekda, makanya dia tahu persis apa tugas dan kewenangan seorang Sekda dan di Gorut, jangan heran Bupatinya membuka kran.

Bahwa antara Bupati dan Sekda punya hubungan keluarga itu benar, tetapi soal pemberian peran itu memang hak seorang Sekda, dan Indra memberikan itu.

Ridwan Yasin ini punya jam terbang yang sangat baik dan dia lama mendampingi Rusli Habibie (RH), baik di Gorut maupun di Pemprov. Dulu, ketika RH jadi Bupati, Ridwan adalah Kepala Biro Hukum dan ketika RH jadi Gubernur, Ridwan di sekolahkan (Diklat PIM).

Setelah itu dia jadi Karo Hukum Pemprov Gorontalo, setelah itu Ridwan dikembalikan ke Gorut untuk menjadi Sekda.

Dan sepertinya Rusli mempersiapkan birokrat ini untuk menjadi andalan Gorkar pada Pilbup 2024, makanya jangan heran kalau dibeberapa kesempatan Ridwan selalu mengatakan kalau dia anak angkat Rusli Habibie.

Pada satu kesempatan di depan para ASN Gorut, Bupati Gorut Indra Yasin pernah mengatakan kalau Rusli Habibie itu adalah anak muridnya ketika di SMA dulu.

Mendengar itu, kepada sejumlah pejabat Gorut, Ridwan mengatakan kalau dia dan RH juga punya hubungan. “Pak Gub itu adalah kakak angkat saya,” kilahnya berkelakar.

Ridwan Yasin memang sangat akrab dengan RH, selama bertugas di Gorut dan Pemprov. Gubernur dan Karo Hukum ini sangat dekat.

Soal tupoksinya sebagai sekda yang dianggap melampaui batas kewenangan, Ridwan membantahnya. “Tugas Sekda itu bukan hanya di belakang meja, salah satu tugas Sekda adalah meninjau langsung dan mengontrol ke lapangan, bagaimana perkembangan program pemerintahan dan juga kinerja ASN yang ada di kecamatan hingga desa,” jelas Ridwan.

Dengan turun langsung ke tingkat bawah, maka Ridwan dapat melihat secara langsung dan memahami kondisi di lapangan. “Ya, sebagai motor penggerak dan juga kuasa pemegang aset, maka turun langsung ke lapangan merupakan salah satu cara untuk memonitor aset-aset daerah yang dimanfaatkan pemerintah kecamatan dan desa,” tandasnya. (RG-56/Haji lala)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.