“Agenda Besar†Pengembangan Keilmuan STIKES-BMG

RadarGorontalo.com – Agenda pengembangan ilmu, masih terus dilakukan Yayasan Bina Mandiri Gorontalo (YBMG) dalam rangka menunjang eksistensi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Mandiri Gorontalo (STIKES-BMG). Sebagai institusi penyelenggara pendidikan tinggi di bidang kesehatan, pengembangan STIKES-BMG lebih diarahkan pada upaya untuk menjawab ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni bidang kesehatan di masa depan. Karena memang, STIKES-BMG hadir sebagai penjawab kebutuhan masa depan.
Ke depannya, menurut Ketua YBMG, Dr. Ir. Azis Rachman, MM, pelayanan kesehatan akan ditangani langsung oleh tenaga-tenaga kesehatan yang memiliki spesifikasi ilmu tertentu. “Pelayanan kesehatan di masa depan, penanganannya akan lebih spesifik. Sehingganya, YBMG mulai melangkah dengan membuka program studi-program studi yang kelak akan dibutuhkan di masa depan,†kata Dr. Azis.
Sebelumnya, pihak YBMG sudah mengusulkan pembukaan Prodi Keperawatan Gigi dan Prodi Administrasi Rumah Sakit dan itu sudah mendapatkan persetujuan dari Dikti, dan tinggal menunggu dikeluarkannya izin. Dan kini, YBMG juga telah mengusulkan pembukaan prodi lainnya. “Selama menunggu dikeluarkannya izin untuk pembukaan prodi Keperawatan Gigi dan Administrasi Rumah Sakit, kita juga sudah mengusulkan pembukaan Prodi D IV Teknologi Laoratorium Medik, Keperawatan Kesehatan Gigi dan Teknologi Bank Darah,†kata Dr. Azis Rachman yang ditemui Kamis (22/09).
Baik prodi yang sudah mendapatkan persetujuan maupun prodi yang baru diusulkan ini, kata Dr. Azis, keseluruhannya adalah prodi yang belum dimiliki atau diselenggarakan oleh institusi lainnya di Gorontalo. “STIKES-BMG masih akan konsisten dengan visi futuristik. Artinya, dalam pengembangan keilmuan di STIKES-BMG ini, akan selalu berorientasi pada lahirnya tenaga-tenaga kesehatan yang dibutuhkan di masa yang akan datang. Sehingganya, prodi yang kita usulkan ini, adalah prodi yang setidaknya belum dimiliki institusi lain di wilayah Gorontalo. Untuk Prodi Keperawatan Gigi saja, yang sudah mendapatkan persetujuan itu, baru ada di dua institusi di Indonesia Timur,†katanya.
Kelak jika STIKES-BMG sudah bisa menyelenggarakan Prodi Keperawatan Kesehatan Gigi, maka prospek kerja bagi lulusannya akan terbuka lebar. “Kita akan mencoba mengakomodir kebutuhan masa depan. Karena dokter gigi sudah dibatasi, bahkan sudah ada moratoriumnya, maka untuk mengantisipasi kekurangan dokter gigi, akan lahir asisten dokter gigi dari Prodi Keperawatan Kesehatan Gigi yang sementara kita rintis sekarang. Keperawatan Kesehatan Gigi atau asisten dokter gigi ini, nantinya bisa prakter seperti dokter,†kata Dr. Azis.
Dr. Azis juga mengungkapkan, ke depan nanti, akan ada kebijakan bahwa pengelolaan rumah sakit sudah ditangani oleh tenaga yang memiliki spesifikasi keilmuan yang sesuai. Itu berarti tidak bisa lagi ada bidan yang menangani administrasi. Sebab, seorang bidan harus dokus menangani pelayanan kebidanan. (rg-40)