Pilkada Boalemo
BOALEMO (RADAR) – Pesta demokrasi dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Boalemo, tak lama lagi bergulir. Berbagai fenomena pun mulai nampak terjadi. Yang paling menarik adalah fenomena Darwis Moridu dan Rensi Makuta, sang Istri. Dimana, dikhawatirkan pasangan suami istri ini akan berada di panggung yang berbeda. Darwis Moridu atau yang akrab disapa Haji Darem akan berada di panggungnya sendiri, dan Rensi berada di panggung calon kandidat dari Partai Golkar. Mengingat, Rensi Makuta hingga hari ini masih tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Boalemo dari Fraksi Partai Golkar sekaligus menjabat posisi strategis di fraksi tersebut. Apalagi di Partai Golkar diketahui istilah PDLT bagi para kader, yakni Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela.
Nah, lantas bagaimana sikap Darwis maupun Rensi menanggapi ini?. Rensi Makuta yang beberapa kali telah dimintai tanggapannya, hingga kini belum mau menyampaikan pernyataan apapun. Ia berdalih, masih akan membicarakan hal tersebut dengan pihak keluarga. “Nanti saya hubungi lagi. Saya masih mau bicarakan dengan keluarga saya dulu,” ungkap Rensi, belum lama ini.
Berbeda dengan Rensi, Darwis Moridu malah blak-blakan. Saat mendaftar dalam penjaringan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati di DPC Partai Demokrat, Jumat(29/4) lalu, Darwis mengatakan, bahwa Rensi Makuta pasti akan mendukungnya. “Ketika tahapan kampanye dimulai, saya akan menanyakan kepada Istri saya. Dan saya yakin, pasti Istri saya akan mendukung saya,” ungkapnya. Atau kemungkinan, lanjut Darwis, Rensi hanya sekedar boneka di panggung sebelah. “Biarkan rakyat yang akan menilai,” kata Darwis dihadapan para petinggi Partai Demokrat. Ia meyakini, meski menjadi Juru Kampanye (Jurkam) di panggung calon lain, Rensi tetap akan mendukung dirinya.
Ia juga tidak yakin bahwa akan ada partai yang bakal mengajak istrinya untuk berkampanye. Karena, bila ada partai yang dengan sengaja mengajak Rensi Makuta, yang notabenenya merupakan Istrinya, sama saja partai tersebut berkeinginan untuk mengacaukan rumah tangganya. “Kalau saya berkampanye, terus istri saya di ajak berkampanye untuk calon lain, menurut saya itu mustahil. Tidak mungkin. Bila memang itu terjadi, berarti pemikiran dari partai sebelah itu, tidak waras,” tegas Darem. Mengapa demikian?.
Karena, Rensi Makuta diketahui merupakan istri Darwis Moridu, lantas masih saja diajak untuk berkampanye dengan calon dari partai berbeda dengan suaminya. “Biarkan istri saya ada di partai itu, tetapi tidak perlu di ajak kampanye di panggung. Kalau memang sampai terjadi, sekali lagi saya tegaskan, berarti pemikiran partai itu tidak waras,” cetusnya sembari mendapatkan sorakan dari sejumlah masyarakat yang hadir. (RG-59)