RGOL.ID – Tanggung jawab Gugus tugas diwilayah perbatasan Sulawesi Tengah- Kabupaten Pohuwato untuk menangani penyebaran virus corona Covid-19 sangatlah berat.
Sebab Gugus Tugas tersebut tidak hanya menjadi garda terdepan dalam menjamin keselamatan Warga Pohuwato, tetapi juga masyarakat Provinsi Gorontalo.
Karena tanggung jawab itulah , Bupati Kabupaten Pohuwato Syarif Mbuinga menyampaikan apresiasinya atas segala tugas yang dilaksanakan.
Namun Syarif mengakui bahwa dirinya masih membutuhkan dukungan personil dan sarana prasana dari pemerintah Provinsi Gorontalo, agar lebih mengoptimalkan penanganan covid-19. Sebab jelang bulan Suci Ramadhan, peran gugus tugas dalam mencegah penyebaran covid-19 diperbatasan akan semakin berat.
Hal inilah yang disampaikan Syarif Mbuinga saat menerima kunjungan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie bersama forkopimda, Sabtu (04/04) kemarin.
” kami butuh bantuan dukungan, personil dan sarana prasarana dari pemerintah Provinsi Gorontalo,” Ungkap Syarif Mbuinga menyahuti rencana Gubernur yang ingin memanfaatkan eks-Terminal desa Molosifat sebagai tempat rest area pemeriksaan kesehatan warga yang melintas.
Sementara itu, dalam kunjungannya keperbatasan Pohuwato, Gubernur Rusli Habibie menyampaikan akan menambah insentif petugas medis diperbatasan. Sebelumnya diketahui bahwa petugas medis tersebut mendapat insentif 100 ribu rupiah dari pemerintah kabupaten Pohuwato.
” Kalau begitu saya tambahkan insentif pada kalian (petugas medis), saya tambah 100 ribu rupiah,” Kata Rusli usai melakukan dialog denga petugas medis. Sehingga total insentif yang diterima petugas medis tersebut adalah 200 ribu rupiah untuk setiap tenaga medis yang melakukan tugas jaga diperbatasan.
Disamping itu Rusli juga meminta Kepada Gugus tugas Kabupaten Pohuwato agar lebih banyak menempatkan petugas medis pria dilokasi perbatasan dibandingkan petugas medis Wanita.
Sementara berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, dalam 24 jam pencegahan covid-19 diperbatasan, ada 12 tenaga medis yang ditempatkan dengan pembagian tugas menjadi 3 sift.
Dalam seminggu, setiap petugas medis tersebut akan mendapatkan dua kali penugasan pencegahan penyebaran covid-19 di wilayah perbatasan. (Tr-13)