Tagana Muda Siap Hadapi Bencana

Foto bersama instruktur dan peserta pemantapan tagana muda
Foto bersama instruktur dan peserta pemantapan tagana muda

Pemantapan Tagana Muda Gorontalo 2016

RadarGorontalo.com – 50 Tagana Muda dinyatakan siap menghadapi bencana. Ini setelah mereka selama 4 hari dilatih dengan sejumlah bentuk pelatihan, bahkan menantang. Selasa (06/09), mereka dikukuhkan. “Tagana, Tagana, Taruna Siaga Bencana, Pantang menyerah, dalam suka dalam duka kita selalu bersama di bawah panji TAGANA”. Itulah penggalan lagu mars tagana yang dengan lantang dinyanyikan para tagana muda pada saat acara pemantapan tagana muda provinsi gorontalo tahun 2016.

Sejak dibuka Sabtu (03/09) hingga ditutup Selasa (06/09), tagana muda ini masih semangat. 50 Tagana Muda ini perwakilan dari kabupaten/ kota di Gorontalo. Pelatihan itu sendiri dipusatkan di Hotel Limboto Indah Kabupaten Gorontalo. Kasubdit Penanganan Korban Bencana Alam Iyan Kusmadiana dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI, ikut memberikan materi. Para tagana muda juga melakukan outbond hingga simulasi penanganan bencana alam.

Iyan Kusmadiana saat memberika materi
Iyan Kusmadiana saat memberika materi

Agenda rutin setiap tahun ini, kini telah melahirkan anggota tagana mencapai 1061 orang. Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, yang diwakili oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Drs. H. Isnandar mengukuhkan 50 tagana muda. “Keluarga besar tagana Gorontalo saat ini telah mencapai 1061 orang dan jangan sampai berkurang, ini merupakan aset negara, saya juga sangat mengharapkan agar para tagana muda ini bisa tampil terdepan dalam penanggulangan bencana nanti,” kata Isnandar saat memberikan sambutan pada acara penutupan pemantapan tagana muda sekaligus menutup acara tersebut.

Saat di wawancarai Radar Gorontalo Kepala Seksi Bencana Alam PSKBA Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Eldat Rahim, SH. M.Si menaruh harapan besar kepada para tagana muda agar pada saat menanggulangi bencana alam dapat bekerja dengan 3K, yakni Koordinasi, Komunikasi dan Komitmen. “saya sangat berharap para tagana muda ini ketika ada bencana alam nanti mampu bekerja sesuai dengan 3K yaitu Koordinasi, Komunikasi, dan Komitmen.” jelasnya.

Usai kegiatan tersebut, salah satu peserta pemantapan tagana muda saat dimintai tanggapan mengenai kegiatan ini menyampaikan bahwa pelatihan tagana tersebut berbeda dengan pelatihan yang pernah dia ikuti. ” pelatihan tagana ini sangat berbeda dengan pelatihan yang pernah saya ikuti, pelatihan yang lain menurut saya biasa saja, kalau ditagana ini baru luar biasa.” kata Nuryati yang merupakan salah satu peserta perwakilan dari Suwawa Timur kabupaten Bone Bolango. (riz/RG-34)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.