Walikota : Tak Ada Retribusi Liar
RadarGorontalo.com – Bisnis pasar senggol memang legit. tak cuma bagi pedagangnya, tapi bagi orang-orang yang ditunjuk mengurusinya. Angka puluhan juta pun, bukan hal sulit untuk diraih dalam beberapa hari gelaran senggol. Kendati demikian, retribusi atau pungutan liar masih menjadi persoalan tersendiri. Belum lagi pengunjung yang mengeluhkan biaya parkir, yang nilainya bisa tembus Rp. 50 ribu untuk mobil.
Untuk itu, Senin (21/6) Walikota Marten Taha menegaskan, untuk senggol seluruh tarif dan biayanya sudah ditetapkan. Mulai dari harga lapak atau kapling hingga biaya parkir. Bila ada biaya tambahan, aparat hukum siap bertindak.
jadi kata Walikota, dari 567 kapling tersebut diantaranya 460 kapling tersebar di komplek pertokoan, dan sisanya 107 kapling di wilayah pasar sentral Kota Gorontalo. dan per satu kapling, harganya cuma Rp. 650 ribu saja.
Sedangkan parkiran, tarifnya sudah ditentukan. Roda dua Rp. 5000, roda tiga Rp. 10.000 dan roda empat Rp. 15 ribu. “Di lokasi parkir, akan ditempeli spanduk lengkap dengan tarif harga parkir kendaraan,” tegasnya.
Walikota kembali tegaskan, tidak ada lagi penagihan retribusi yang dilakukan pihak pasar. Dan seperti biasa pada pelaksanaan pasar senggol ini, sering terjadi parkir liar, dan untuk mengantisipasi hal tersebut. Walikota menambahkan, pihakya telah melibatkan keamanan, dalam hal ini Polri dan TNI, untuk terlibat langsung melakukan pengamanan di lokasi parkir. “Mengingat pasar senggola sangat identik dengan macet, ada lokasi yang telah kami tetapkan sebagai lokasi dilarang parkir.
Dan tidak ada yang bisa parkir dilokasi itu, jika ditemukan ada yang melakukan parkir liar ini, maka akan ditindaki aparat yang bertugas di lokasi tersebut,”terang Walikota. (rg-62)
