
RadarGorontalo.com – Nasib Terminal Dungingi akan ditentukan bulan ini. Jika Menteri Perhubungan setuju mengambil alih terminal tersebut dengan semua persyaratan. Maka Pemkot akan terbebas dari kawajiban membayar hutang sebesar Rp. 15 Miliar pertahun.
Jumlah ini memang sangat memberatkan Pemkot Gorontalo. Terminal yang dibangun dengan dana PIP Rp. 36 Miliar ini bisa terbengkalai kalau tidak diatur dengan benar. Banyak orang bilang terminal Dungingi ini bisa jadi Bom Waktu bagi pemerintahan Marten, karena setiap bulan harus menyicil Rp. 250 juta. Sementara pemasukan dalam setahun diperkirakam hanya Rp. 180 Juta pertahun. Sungguh sangat tak sepadan.
Makanya jika Terminal Dungingi diambil alih Kementerian Perhubungan, maka Pemkot akan terlepas dari beban yang sangat berat. Walikota sudah melakukan pembicaraan dengan salah seorang Dirjen di Kementerian Perhubungan dan sudah ada kesepakatan, namun masih akan menunggu persetujuan Menteri. “Pemkot akan melepas Terminal Dungingi, asalkan bukan hanya gedungnya tetapi harus dengan kewajiban membayar utang di PIP,” kata Walikota.
Ditanya akan diapakan Terminal 42 Andalas, Marten mengatakan, semula dia ingin membangun Kantor Walikota, tetapi dia merasa rugi karena tak punya manfaat ekonomi, makanya dia akan menjadikan Terminal 42 Andalas sebagai pusat bisnis dan sudah banyak investor yang tertarik. Bahkan Mantos juga sudah menyampaikan ketertarikan mereka akan membangun Mall. (rg-62)