Armin Maru alias ti Mami saat berpose dengan karyawannya.
Armin Maru alias ti Mami saat berpose dengan karyawannya.

Punya 16 Karyawan, Gaji Diatas UMP

GORONTALO (RadarGorontalo.com) – Sukses dengan usaha kreatif bermodal kecil, Armin Maru alias ti Mami, sukses sebagai pengusaha rumah makan. Awalnya tidak pernah menyangka bahwa usaha yang dirintisnya sejak tahun 2007 menjadi berkembang seperti sekarang ini, walaupun mengalami pasang surut, bahkan pindah-pindah lapak. Ketika ditemui Radar Gorontalo, dirinya bercerita mulanya ketika ia buka rumah makan dilokasi yang kini telah dibangun Mall Gorontalo. Sampai pada akhirnya digusur dan pindah ke lorong kompleks Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Gorontalo. Ditempat ini pun usaha li Mami sering mengalami kendala, pendapatan sebulan hanya capai Rp 400 ribu. “Di tempat itu saya selalu ba utang di koperasi. Omzet saya habis bayar kontrakan rumah makan,” kata Armin.

Maka dari sinilah Armin mulai bekerja dengan tidak ada modal, terlilit hutang lagi. Namun dirinya tetap yakin dengan usahanya tersebut, dia bisa sukses. Ia pun memilih untuk pindah dan mencari tempat yang lebih strategis ketimbang di dalam lorong.

Sampai akhirnya menemukan tempat yang lokasinya tepat disebelah rumah makannya saat ini, di Jalan Botutihe, Kelurahan Heledula’a, Kota Timur. Di lokasi ini usahanya mulai melejit, namun butuh waktu lama yakni 6 tahun ditempat tersebut. “Tempatnya disamping rumah makan saya sekarang, disitu saya 6 tahun jualan dan cukup sukses,” terangnya.

Ujian belum berakhir, mulai mencapai banyak keuntungan, kontrakannya pun dipindah tangankan kepada pihak lain. Ibu ini pun tidak kehilangan akal dan langsung menghubungi tuan tanah tempat kontarakanya saat itu. “Dulunya ini tanah kosong. Karena saya tidak mau usaha saya ini mati, saya berani bayar kontrakan ini,” ungkapnya. Akhirnya di Kelurahan Heledula’a, (komplex Kampus UG) ti Mami menemukan jalan suksesannya. Walaupun harus buang modal 4,5 juta pada awal kontrak, namun saat ini telah berjalan 3 tahun rumah makan li Mami, telah jadi rumah makan favorit banyak kalangan.

Bahkan kini Armin telah mempekerjakan 16 karyawan dengan gaji diatas UMP. “Gaji koki saya Rp 3 juta, sedangkan gaji terendah dorang ba cuci piring Rp 1 juta,” bebernya.

Adapun sistem kerja yang diterapkan Armin adalah mode tanggung jawab. Yakni tiap karyawan pegang satu tugas hingga selesai. “Yang masak nasi cukup itu saja kerjanya, dan seterusnya. Jadi tidak ada yang lama dalam pelayanan, semua siap saji. Dan berkat kerja mereka ini saya mampu terima omzet tiap bulannya Rp 15 juta,” tuturnya. Memang nyatanya tak ada peluang bisnis dengan modal kecil untung besar. Namun bukan berarti peluang mendapatkan uang tertutup sama sekali. Justru karena punya jiwa seorang pengusaha, maka kejelian membaca peluang dan mencari ide kreatif memperbesar peluang usaha bisa terwujud. (rg-63)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.