Tukang Wajib Bersertifikat

Peninjauan pelatihan tukang batu bata oleh Wagub
Peninjauan pelatihan tukang batu bata oleh Wagub

GORONTALO (RadarGorontalo.com) – Wagub Idris Rahim mengakui, kompetensi dan kualitas pekerja konstruksi di Provinsi Gorontalo, tidak kalah hebat dengan pekerja dari daerah-daerah lain di Indonesia. Namun yang karena pekerjaan konstruksi mensyaratkan standar-standar yang harus dipenuhi setiap pekerja, seperti halnya sertifikat pelatihan konstruksi yang dikeluarkan instansi yang berwenang, menyebabkan pekerja-pekerja Gorontalo akan sulit bersaing. “Sebenarnya dari segi keahlian dan keterampilan, pekerja kita tidak kalah, namun kekurangannya mereka tidak memiliki sertifikat, padahal itu menjadi persyaratan utama yang wajid dipenuhi,” kata Idris saat membuka pelatihan mandor pekerjaan perkerasan jalan dan pelatihan tukang batu bata, yang dirangkaikan dengan penyerahan Mobile Training Unit (MTU), di ruang Dulohupa Kantor Gubernur Gorontalo, Senin (16/5).

Sehingga itu, kata Idris, pelatihan bagi pekerja konstruksi secara intensif harus dilakukan, selain sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi para pekerja itu, juga sebagai prasyarat dalam memperoleh sertifikat keahlian. Menurutnya, diera MEA saat ini, pekerja lokal dituntut untuk bisa bersaing dengan pekerja dari negara-negara ASEAN. “Jangan sampai pembangunan infrastruktur di daerah ini menggunakan pekerja dari negara-negara ASEAN. Karenanya wajib bagi pekerja lokal untuk terus meningkatkan kompetensinya dan bersertifikat,” ujar Wagub.

Idris menambahkan, secara umum pelatihan bertujuan untuk membekali para pekerja dengan pengetahuan sehingga mereka bisa terampil dan ada perubahan sikap, dan secara keseluruhan siap bersaing dengan pekerja dari negara manapun. Oleh karena itu Idris berpesan kepada peserta pelatihan yang terdiri dari 30 mandor perkerasan jalan dan 25 tukang batu bata untuk memanfaatkan dengan baik pelatihan tersebut. “Ikuti dengan baik, agar bapak-bapak bisa terampil, dan pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga,” pesan Idris kepada peserta pelatihan.

Terkait pelaksanaan pelatihan tersebut, Direktur Bina Penyelenggaraan Konstruksi Kementerian PUPR, Darda Daraba, menuturkan, langkah tersebut sebagai upaya untuk mencapai target Kementerian PUPR dimana pada tahun 2019 nanti ditargetkan sudah ada 750 ribu pekerja konstruksi yang tersertifikasi. Jumlah pekerja bersertifikat ini nantinya diharapkan bisa terserap pada lapangan kerja infrastruktur, dimana pada 5 tahun kedepan rencana investasi infrastruktur mencapai 659 triliun rupiah. (RG-25)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.