Tutt..tutt..tutt.. Kereta Api Jalur Sulawesi Akan Beroperasi

ilustrasi (Anwar/RG)
ilustrasi (Anwar/RG)

RadarGorontalo.com – Kalau dulu, kereta api cuma dilihat di televisi, dalam beberapa tahun lagi, masyarakat Gorontalo bisa ikut menumpanginya. Dan kalau berjalan sesuai jadwal, maka 2017 nanti akan segera masuk tahap pengerjaan. Kereta Api Gorontalo – Manado sendiri, masuk dalam prioritas satu.

Kalau merujuk ke jadwal yang ada, tahun ini proyek kereta api Sulawesi, untuk jalur Gorontalo – Manado masuk dalam tahap Amdal dan Larap, temasuk pengadaan lahan. Nah, tahun 2017 hingga 2019 sudah mulai tahap konstruksi. Presiden Joko Widodo saat meninjau awal pekerjaan rel kereta api jalur Sulawesi setahun silam berharap, mega proyek itu sudah bisa beroperasi di 2018.

Soal kereta api sulawesi yang menghubungkan Gorontalo – Manado sendiri sempat membuat pegusaha jasa transportasi antara provinsi sempat getar-getir. Pasalnya, ini bisa menjadi ancaman bagi usaha mereka. Wajar, dengan muatan besar, kereta api bisa melaju hingga 200 km / jam. Tapi disisi lain, tak sedikit juga pengusaha yang masih optimis, kalau usaha mereka tetap ada pasarnya.

Sementara itu, dari Pohuwato sendiri Kepala Bappeda melalui Kepala Bidang Fisik dan Prasarana, Eral Mohi menjelaskan, Pohuwato sendiri telah menyiapkan lokasi khusus yang akan menjadi lintasan rel kereta api. Itu telah dibahas pada RTRW tahun 2012 silam.

“Kalau di tata ruang kita, RTRW 2012 memang sudah mengatur masalah penempatan lokasi rencana rel kereta api. Tetapi masih perlu studi berlanjut, karena di daerah kita ini kan ada hutan lindung, ada cagar alam. Dan pembangunan rel kereta api ini butuh studi yang matang,” jelasnya.

Pembangunan jalur kereta api lintas sulawesi ini akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama sudah dilakukan di Makassar. Dan tahap selanjutnya akan wilayah sulawesi lainnya. “Pembagian pekerjaannya, ada yang di Makassar, ada yang di Sulteng, ada yang di Gorontalo dan ada yang di Sulut. Tidak harus menunggu yang di Makassar selesai. Ini dikerjakan secara bersamaan,” kata Eral.

“Yang menjadi pembahasan saat ini apakah relnya kereta api menggunakan sistem rel tunggal atau rel ganda. Itu yang dianalisa sekarang. Karena rel tunggal itu ada waktu tunggu karena hanya satu rel pulang pergi. Rel makassar pare-pare hanya satu rel saja. Entah akan dilanjutkan pembangunannya dengan rel ganda, itu kami belum tahu,” terangnya.

Ia pun menginformasikan bahwa Bappeda belum menerima informasi mengenai studi Amdal dari kementerian. “Ini kan perencanaannya dari kementerian, sebelum masuk ke perencanaan harus ada dulu dokumen-dokumen yang harus dipenuhi seperti Amdal, ini yang belum dikonfirmasi ke kita. Karena studi Amdal ini sifatnya kedaerahan. Tidak bisa studi Amdal untuk seluruh sulawesi setiap kabupaten memiliki tata ruang tersendiri,” tandasnya. (rg-58)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.