ULP Kota Dipanggil Dewan

HAIS K. NUSI
HAIS K. NUSI

Penentuan Proses Pemenang Proyek Bermasalah

RadarGorontalo.com – Proses pengumuman tender proyek pengadaan alat kesehatan senilai 2,8 miliar menuai kritik dari Komisi C DPRD Kota Gorontalo. Pasalnya dalam proses lelang proyek tersebut, ditemukan beberapa kejanggalan yang sulit dirasionalkan. Seperti prosedur penetapan pemenang tender, yang dilakukan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Gorontalo.

Dimana Komisi C, mempertanyakan penetapan pemenang proyek pengadaan alat kesehatan yang ditetapkan ULP pada penawar pemenang urutan ke 4. Sementara ada penawar pemenang urutan 1 sampai 3 tidak dimenangkan. “Seharusnya pemenang urutan pertama , atau yang kedua dan ketiga yang dimenangkan oleh ULP. Ini malah pemenang  urutan ke 4, yang dimenangkan. Dan tentunya persoalan ini menuai pertanyaan dari kami,” ujar Ketua Komisi C Hais K. Nusi.

Dijelaskannya, dengan keadaan yang sering terjadi setiap tahun, memperjelas ketidak benaran panitia dalam melaksanakan proses lelang proyek. Sehingga kedepan kata Hais, pengelola ULP harus berdiri sendiri, dan tanpa ada tendensi dari siapa pun, karena selama ini masih ada campur tangan kelompok kerja (Pokja), yang sangat mempengaruhi proses lelang. Berangkat dari permasalahan ini kata politisi partai Golkar itu, bahwa Komisi C akan memanggil pihak ULP dan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo pada hari ini. Karena dari aduan yang masuk, menuding kejanggalan ini, karena ada permainan orang dalam dinas.

Menurutnya, jika mengacu pada Peraturan Presiden (Pepres) nomor 4 tahun 2016 tentang pengadaan barang dan jasa, seharusnya pemenang ke 4 sudah gugur, karena dijelaskan dalam Pepres itu proses pengadaan barang dan jasa harus sistim gugur. Jika ULP Kota Gorontalo memenangkan, uturan ke 4 berarti ULP hanya mengacu pada Pepres nomor 80 tahun 2010, yang model penilaiannya hanya berbasis nilai dan aturan itu sudah tidak berlaku lagi. (rg-60)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.