
Elemen HMI Target 10 RibuÂ
RadarGorontalo.com – Aksi demo bela Islam Jilid III, 2 Desember nanti, jumlahnya diprediksi jauh melebihi peserta aksi serupa 4 November silam. Dari Gorontalo sendiri, sesuai prediksi Radar Gorontalo kemungkinan akan tembus 1000 orang bahkan lebih. Rabu (30/11), sudah ada sekitar 678 orang lintas ormas Islam asal Gorontalo, yang sudah berada di Jakarta. Dan hari ini, 1 Desember terinformasi, masih ada baik dari ormas Islam, maupun elemen HMI asal Gorontalo yang akan menyusul ke Jakarta.
Laporan Junaidin. M, Jakarta
Berbeda dengan aksi 4 November, dimana banyak peserta berangkat sendiri-sendiri, aksi bela Islam Jilid III kali ini, lebih terorganisir. Peserta aksi yang ingin berangkat, harus mendaftar lebih dulu di organisasi masing-masing. Nantinya, tiap organisasi akan menunjuk koordinatornya. Hal ini dilakukan, untuk meminimalisir celah masuknya penyusup dalam aksi super damai 2 Desember yang dipusatkan di monas.
Memang oleh Kapolri sudah ditegaskan tidak ada pencekalan, namun peserta aksi, oleh organisasinya tetap diwajibkan mengantongi surat keterangan dari Amir (pimpinan,red) Jamaah masing-masing. Nanti, surat itu akan diperlihatkan ke petugas bandara. Setiap prosedur tak resmi itu, ditempuh demi menjaga ketertiban terlebih lagi menjaga dari fitnah. Setibanya di bandara Soekarno Hatta, seluruh peserta langsung diarahkan oleh Amir, menuju lokasi yang sudah disiapkan sebagai tempat menginap peserta. Sebagai informasi, rata-rata masjid yang terdekat dengan Monas, sudah penuh dengan peserta aksi bela Islam dari berbagai daerah. Saya sendiri, awalnya berada di Kebun Jeruk markasnya Jamaah Tabligh, tapi kemudian bergabung di sekretariat PB HMI. Rekan-rekan jamaah tabligh sendiri, rencananya besok (hari ini,red) masih akan ke Cikampek untuk ikut Jord Qudama.
Beberapa masyarakat lokal yang sempat saya wawancarai mengaku, sedikit khawatir dengan aksi 2 Desember nanti. Takut aksi sebesar itu disusupi. Peserta aksi dari Gorontalo, berasal dari berbagai latar belakang. Ada pekerja swasta, ASN, pengusaha hingga pekerja serabutan pun ikut. rata-rata mengaku, ini adalah panggilan jiwa. Bahkan, ada peserta aksi yang ikut memboyong istri dan anaknya. Suasana Jakarta jelang aksi 212 sendiri, terbilang sangat kondusif. Walaupun, di beberapa titik terlihat aparat bersenjata ikut berjaga-jaga. Rata-rata peserta aksi, diminta berada dalam satu lokasi sesuai arahan Amir masing-masing. Saat ini, rata-rata peserta aksi asal Gorontalo khususnya, sedang beristirahat mengumpulkan tenaga untuk aksi nanti.
HMI Target 10 Ribu Peserta AksiÂ
Sementara itu, Kabid Kewirausahaan Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ryanto Ismail kepada koran ini menuturkan, pihaknya sudah menurunkan surat himbauan kepada seluruh keluarga besar HMI, untuk ikut dalam aksi 2 Desember nanti. Masing-masing cabang diminta mengutus minimal 3 orang, tapi tidak membatasi secara keseluruhan. “target kami peserta aksi dari keluarga besar HMI 10 ribu orang. Karena keluarga besar, maka bukan saja HMI tapi KAHMI juga akan ikut,” ungkap pemuda asal Pohuwato ini.
Masih kata Ryan, di kota-kota besar sudah disiapkan posko pendaftaran. Dari Gorontalo sendiri kata Ryan, kemungkinan besar bertolak kamis (01/12). Untuk menghindari penyusup, sesuai instruksi GNPF MUI maka peserta aksi harus menggunakan pakaian serba putih. HMI sendiri, akan menambahkan dengan ikat kepala dari kain putih bertuliskan HMI, serta atribut tambahan yang nantinya menjadi dresscode kalau pesertanya adalah benar-benar dari HMI. Aksi bela Islam jilid III sendiri, targetnya adalah menuntut penegakan hukum berkeadilan terhadap saudara Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan penistaan agama, agar bisa segera diproses hukum. Dalam himbauannya juga, PB HMI menyerukan agar keluarga besar HMI menyerukan agar menjaga kerukunan antar umat beragama dan tenis, demi keutuhan NKRI. (**/RG)