RGOL.ID, GORONTALO – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea mengakui pemilihan pejabat definitif Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Gorontalo harus segera dilakukan demi keberlangsungan jalannya roda dan sistem pemerintahan yang baik.
Namun politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku sangat prihatin, alokasi anggaran untuk pemilihan Sekdaprov sangat besar sekali hingga mencapai angka Rp 1,5 miliar.
“bayangkan anggaran untuk pemilihan Sekda saja sudah sangat besar Rp 1,5 miliar, ada apa ini? Apalagi sudah dari tiga bulan lalu anggaran itu disahkan, tapi hingga saat ini proses pemilihan Sekda tidak ada kejelasan,” tanya Adhan.
Bahkan untuk mencapai angka Rp 1,5 miliar itu melalui proses tarik menarik antara DPRD Provinsi Gorontalo dan Kepala BKD.
“ini juga aneh, DPRD usulkan Rp 1,2 miliar, tapi Kepala BKD minta Rp 1,5 miliar, mau digunakan untuk apa anggaran sebesar itu? kalau hanya sekedar pemilihan Sekda Provinsi Gorontalo, tidak perlu anggaran sebesar itu,” tegas mantan Walikota Gorontalo ini.
Adhan juga mengaku sangat miris ketika Gorontalo ini masuk kategori lima daerah miskin di Indonesia dan masih berupaya untuk menurunkan kemiskinan melalui intervensi anggaran-anggaran untuk program penanggulangan kemiskinan, tetapi pemerintahnya, khususnya BKD meminta anggaran Rp 1,5 miliar hanya untuk pemilihan Sekda Provinsi Gorontalo.
Padahal kata Adhan, anggaran sebesar itu masih bisa digunakan untuk program-program lain yang bisa mengintervensi kemiskinan di Provinsi Gorontalo.
“ini sengaja saya suarakan agar masyarakat tahu bahwa inilah kondisi Gorontalo, inilah kondisi oknum-oknum pejabat di Provinsi Gorontalo yang tidak punya orientasi bagaimana mengentaskan atau menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo, sekurang-kurangnya Gorontalo bisa keluar dari lima daerah miskin,” tutur Adhan Dambea. (awl)