RadarGorontalo.com – Hamim itu bupati hebat. Mantan wartawan ini Tidak hanya sibuk mengurus pemerintahan dan pembangunan. Tapi dia juga fokus mengurus dan menyantuni anak yatim. Rabu (11/1) kemarin, ribuan anak yatim tumplek di Bandayo Bone Bolango rumah dinas Bupati. Mereka ada yang dikhitan gratis, ada juga yang dibeat. Ada juga yang diberi bingkisan dan santunan. Anak yatim Bone Bolango memang diangkat derajatnya oleh Bupati Hamim Pou. Mengurus anak yatim tidak hanya sebatas memberikan santunan.
Melalui Surat Keputusan Bupati Bone Bolango, maka setiap tanggal 11 Januari digelar Hari Anak Yatim di daerah penghasil kopi Pinogu ini. Tujuannya satu, menyantuni anak yatim dan siap mengantar anak yatim kegerbang kesuksesan. Kemarin memang hari paling istimewa bagi Hamim. Bertepatan dengan peringatan hari anak yatim, Hamim juga ulang tahun. “kita semua harus menjadi bapaknya anak-anak yatim. Memang tanggal 11 januari hari kelahiran saya. makanya saya harus menandai.
Sebagai kepala daerah dihari kelahiran saya harus memberi makna, bukan untuk saya tapi banyak orang. bertepatan dengan Hari Anak Yatim, maka kita santuni mereka, bantu dan gembiarakan. Yang belum sunat kita sunat, yang belum beat kita beat dan yang belum sekolah kita bantu.” kata Hamim. Dalil soal anak yatim dalam agama Islam tidak terbatas. Kutipan dari ayat-ayat suci Al Quran hingga hadis banyak tersaji. Perintah untuk melindungi anak yatim paling tegas tertuang dalam Surat Al Ma’un. Kutipannya seperti ini, ‘tahukah kamu orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin’. Kata Hamim, menghardik tidak hanya ditafsirkan dalam bentuk kata-kata yang tidak menyenangkan.
Namun tidak memelihara dan tidak peduli terhadap anak yatim adalah bagian dari menghardik. “bukan mencari popularitas namun niat dari kata hati mendalam. saya berpesan di tahun mendatang ini harus dibumikan di kabupaten Bone Bolango, Payung hukum berupa Peraturan Daerah segera diusulkan. Namanya bisa Perda perlindungan anak yatim. Sehingga kegiatannya bisa berlanjut, dapat diangarkan secara rutin lebih besar dan kita konsisten terhadap anak yatim.” ujarnya. Peringatan hari anak yatim mulai dicanangkan di Bone Bolango sejak tahun 2015.
Hamim mengatakan, kepedulian terhadap anak yatim harus dibumikan. Menyantuni anak yatim tidak musti hanya pada 11 januari atau setahun sekali. “menyayangi dan melindungi anak yatim harus sepanjang hari, setiap hari. apalagi, anak-anak yatim ini bagian dari rakyat Bone bolango yang berhak mendapatkan perhatian.” ujarnya. Kalau nanti sudah diperdakan, makaprogram ini menjadi program rutin pemerintah daerah. Kita antar anak-anak ini kegerbang kesuksesan. Pemda harus komitmen memperhatikan kehidupan anak-anak yatim di Bone Bolango. “semua pihak harus bergerak. Pemerintah dan rakyat harus terlibat. Terima kasih kepada semua yang telah mensukseskan kegiatan ini. Semoga kepedulian kita kepada anak yatim kmenjadi amal jariyah.” tutur Hamim Pou. (RG-46)
